Di Indonesia, yang umum disebut kapulaga adalah A. compactum itulah; sementara di negara-negara yang ber bahasa Inggris yang umum disebut cardamom ( true cardamom ) adalah jenis E. cardamomum (lihat pada catatan di bawah). Uraian berikut ini mengacu padaA. compactum , tumbuhan asli dari Jawa , yang dahulu dikenal sebagai A. cardamomum .
Rumpun kapulaga ditanam diwanatani . Sirnarasa , Sukabumi
Kapulaga dikenal dengan banyak nama: kapulogo (Jw. ); kapol ( Sd. ); kapolagha, palagha ( Md. );kapulaga, karkolaka ( bahasa Bali ); kapulaga, garidimong ( Sulsel ); pelaga, puwar pelaga ( Smt. );palaga, puwa palago ( Mink. ); kapulaga, kardamunggu ( Btw. ). [1]
Juga, kepulaga, puar, pelaga ( Mal. ); amome a grappe ( RRC. ); dan Java cardamom, round cardamom, false cardamom ( Ingg. ).Namun ada pula yang mengenalnya sebagai Siamese cardamom , meskipun ini mungkin mengacu pada spesies yang berbeda.
Bunga kapulaga, dengan labellumberhias warna kuning dan merah-ungu
Terna yang kuat, menahun, dan berbau aromatis pada berbagai bagiannya. Tumbuh mencapai tinggi 2m , dengan rimpang yang tumbuh menjalar di bawah tanah, agak bulat gilig, gemang 1-2 cm , putih kekuningan, tertutupi sisik-kelopak tak berambut berwarna coklat kemerahan.
Batang-batang semu muncul agak terpisah-pisah, tumbuh tegak 1,5-2 m, bulat gilig berdiameter sampai 2,5 cm, hijau gelap. Daun-daun terletak berseling, duduk, bentuk lanset , 7,5-50 cm × 3 -10 cm, pangkalnya perlahan-lahan menyempit, ujungnya meruncing dengan runcingan sepanjang 3 cm, hijau mengkilap dengan banyak bintik yang awalnya putih namun akhirnya merah darah.
Perbungaan muncul langsung dari rimpang, terpisah dari batang semu, adakalanya sebagian terbenam tanah; tandan bertangkai panjang sampai 10 cm, ditutupi oleh sisik-sisik yang rapat, yang tersusun seperti genting dan tidak rontok. Kelopak seperti tabung seperti seludang, 1,3 cm, berambut. Mahkota berupa tuba, bertaju-3, taju 8 mm panjangnya bentuk jorong memita, putih atau kekuningan. Labellum [3] bundar telur lebar, 15-18 mm × 10-15 mm, menyempit di pangkalnya, berambut halus di sisi dalam, kuning dengan pita tengah ungu gelap atau putih (kekuningan) dengan pita tengah kuning diapit garis ungu. Buah kapsul bulat agak tertekan, berdiameter 1-1,5 cm, bergaris-garis rapat dan berambut pendek halus, bermahkota sisa perhiasan bunga. Biji banyak, kecil- kecil, terlindung dalam salut biji (arilus ) berwarna keputihan.
Terna yang kuat, menahun, dan berbau aromatis pada berbagai bagiannya. Tumbuh mencapai tinggi 2 m , dengan rimpang yang tumbuh menjalar di bawah tanah, agak bulat gilig, gemang 1-2 cm , putih kekuningan, tertutupi sisik-kelopak tak berambut berwarna coklat kemerahan.
Batang-batang semu muncul agak terpisah-pisah, tumbuh tegak 1,5-2 m, bulat gilig berdiameter sampai 2,5 cm, hijau gelap. Daun-daunterletak berseling, duduk, bentuk lanset , 7,5-50 cm × 3 -10 cm, pangkalnya perlahan-lahan menyempit, ujungnya meruncing dengan runcingan sepanjang 3 cm, hijau mengkilap dengan banyak bintik yang awalnya putih namun akhirnya merah darah.
Perbungaan muncul langsung dari rimpang, terpisah dari batang semu, adakalanya sebagian terbenam tanah; tandan bertangkai panjang sampai 10 cm, ditutupi oleh sisik-sisik yang rapat, yang tersusun seperti genting dan tidak rontok. Kelopak seperti tabung seperti seludang, 1,3 cm, berambut. Mahkota berupa tuba, bertaju-3, taju 8 mm panjangnya bentuk jorong memita, putih atau kekuningan. Labellum bundar telur lebar, 15-18 mm × 10-15 mm, menyempit di pangkalnya, berambut halus di sisi dalam, kuning dengan pita tengah ungu gelap atau putih (kekuningan) dengan pita tengah kuning diapit garis ungu. Buah kapsul bulat agak tertekan, berdiameter 1-1,5 cm, bergaris-garis rapat dan berambut pendek halus, bermahkota sisa perhiasan bunga. Biji banyak, kecil- kecil, terlindung dalam salut biji ( arilus ) berwarna keputihan.
Penyebaran dan ekologi
Menjemur kapulaga
A compactum adalah tumbuhan asli dan endemik di wilayah perbukitan di Jawa bagian barat. Kini ditanam dan mungkin meliar di berbagai tempat, A. compactum terutama diproduksi secara komersial dari Jawa Barat dan Sumatra bagian selatan.
Tanaman ini terutama menyenangi wilayah dengan kelembaban yang tinggi, curah hujan antara 2.500-4.000 mm pertahun, suhu tahunan yang kurang lebih hangat dan stabil (23-28 ° C), dan banyak hari hujan (sekurangnya 136 hari dalam setahun). Kapulaga juga menghendaki tempat yang setengah ternaungi, pada tanah-tanah yang terdrainase dengan baik, pH 5-6,8, dan memiliki konten bahan organik yang cukup tinggi.
Dalam konteks perdagangan, aneka jenis cardamom (= kapulaga) diproduksi dari setidaknya 4 genera , yakni Aframomum K. Schumann,Alpinia Roxb., Amomum Roxb., dan Elettaria Maton; dengan jenis E. cardamomum yang dianggap sebagai true cardamom .
Marga Amomum sendiri memiliki banyak spesies yang menghasilkan false cardamom (= kapulaga pengganti). Selain A. compactum , yang merupakan jenis kapulaga penting dari Asia Tenggara , ada beberapa spesies penghasil kapulaga yang digolongkan sebagai jenis minor seperti A. acre Val., A. krervanh Pierre, A. ochreum Ridl., A. testaceum Ridl., A. uliginosum Koenig, A. xanthioides Wall., A.xanthophlebium Baker; serta dari luar Asia Tenggara: A. aromaticum Roxb. dan A. subulatum Roxb.
--
Source: http://naylanews.blogspot.com/2011/11/manfaat-kapulaga.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment